Abdul Hamid Info - Joko Widodo saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta merasa geram dengan kebijakan pemerintah yang doyan utang ke luar negeri. Namun, sikap tersebut kini seolah berbanding terbalik ketika Jokowi menjadi Presiden.
Era Presiden Jokowi justru utang luar negeri justru semakin membengkak. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu dalam akun twitter turut membagikan potongan video dan mengomentari Jokowi yang berbicara soal utang pada tahun 2012.
Jokowi terlihat kesal dengan kebijakan utang yang terkesan diakal-akali oleh pemerintah dengan "obligasi", Dalam video 45 detik itu.
"Nah orang seperti ini (Jokowi) yang cocok memimpin Indonesia karena utangnya sudah banyak. Semoga orang ini berkenan membantu pemerintah mencari solusi mengatasi utang negara yang makin membengkak. Ayo kita bantu," sindir Said Didu dalam cuitannya, Sabtu (15/2).
Nah orang seperti ini yg cocok memimpin Indonesia krn utangnya sdh banyak.— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 15, 2020
Semoga orang ini berkenan membantu pemerintah mencari solusi mengatasi utang negara yg makin membengkak.
Ayo kita bantu https://t.co/cpBNy2qcLQ
Utang luar negeri (ULN ) Indonesia per Juli 2019 mencapai 359,3 miliar dolar AS. Akan tetapi, Bank Indonesia menyebutkan nilai ULN sampai akhir Juli 2019 terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 197,5 miliar dolar AS, serta utang swasta yang termasuk BUMN sebesar 197,8 miliar AS.
Sumber:
Advertise
Halaman: