Abdul Hamid Info - Sandiaga Uno buka suara tentang wabah virus corona yang saat ini melanda Indonesia. Dalam sebuah tayangan video, mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan pandangannya.
Sandiaga menyinggung soal solidaritas. Satu kata yang menurut Sandiaga sebagai mantra sakti yang membuat bangsa ini tegak berdiri.
“Solidaritas, inilah mantra sakti yang membuat republik ini tegak berdiri. Di negara demokrasi, rakyatlah panglimanya. Bukan ekonomi atau politik,” ujar Sandiaga membuka isi hatinya.
Sandiaga mengajak masyarakat untuk merenungi satu kata ‘solidaritas’ tersebut. Sebab kata itulah yang digunakan sehingga bangsa-bangsa lain datang membantu kala Indonesia membutuhkan.
“Kita merasakan pada era Presiden Yudhoyono, ketika negara lain tanpa ragu-ragu membantu kita mengatasi bencana gempa dan tsunami Aceh 2004, disusul dengan bencana-bencana lain di tahun berikutnya,” ujar Sandi.
Bantuan itu membuat bangsa ini kembali tegak berdiri setelah prahara. Bukan karena kita kuat, tetapi karena solidaritas internasional.
Sandi mengungkapkan kekecewaannya terhadap langkah yang telah diambil pemerintah ketika virus yang mengguncang Kota Wuhan mulai menyebar ke belahan negara-negara lain.
Sandi menilai pemerintah bukannya segera mengambil langkah antisipasi tetapi justru memikirkan sektor pariwisata.
Menurut sandi, bulan lalu saat wabah corona melanda tiongkok dan beberapa negara, seharusnya pemerintah mempersiapkan langkah darurat, bukan insentif sektor wisata.
Sandi juga mempertanyakan mengapa pemerintah tidak segera membatasi pintu masuk untuk menekan penyebaran wabah itu.
Ia juga kecewa saat pemerintah malah sibuk menyiapkan anggaran untuk influencer asing daripada menyiapkan tenaga medis.
“Pintu masuk bukan dipersempit, malah dibuka lebar. Bukan tenaga medis yang dipersiapkan, tetapi anggaran untuk influencer asing,” ujar Sandiaga.
Lulusan Universitas George Washington tahun 1992 ini mengingatkan bahwa di dalam negara demokrasi, rakyatlah panglimanya, bukan ekonomi atau politik.
Sehingga dalam menghadapi permasalahan seperti wabah virus corona, sepenuhnya harus dilakukan untuk kepentingan rakyat.
Sandiaga juga menyindir pemerintah, rakyat butuh pemimpin yang tanggap, bukan yang suka menangkap. Pemimpin harus mendengarkan apa yang diperlukan bangsa dan rakyat Indonesia.
Sandiaga menilai, saat ini Presiden Jokowi punya kapasitas untuk menghadapi masalah besar yang saat ini melanda Indonesia. Mewakili seluruh rakyat Indonesia berharap orang nomor satu itu ada sebagai panglima tertinggi, mengerahkan segenap sumber daya bangsa.
Dalam akun Instagramnya @sandiuno, Sandiaga berharap Jokowi ada sebagai panglima tertinggi untuk berperang menghadapi corona, menggalang solidaritas dan lebih erat dengan bangsa lain.
Sumber:
Advertise