-->
Advertise
Advertise

Menjadi Warisan Budaya Dunia, Subak Bali Muncul Sebagai Google Doodle Hari Ini

Advertise
Subak juga punya berbagai nilai filosofi yang penting bagi masyarakat Bali. Yuk, ketahui serba-serbi mengenai subak yang merupakan sistem irigasi persawahan di Bali!
Abdul Hamid Info - Untuk mengairi sawah, maka dibutuhkan sistem pengairan yang disebut dengan irigasi.

Irigasi adalah pengaturan pembagian atau pengaliran air dengan sistem tertentu untuk sawah dan ladang lainnya.

Salah satu sistem irigasi yang banyak digunakan di Indonesia adalah terasering, yang membuat sawah menjadi memiliki teras yang berundak-undak.

Nah, sistem pengairan sawah yang mirip dengan terasering ini di Bali disebut dengan subak.

Ternyata sistem pengairan sawah yang disebut sebagai subak ini bukan hanya penting sebagai sistem irigasi sawah saja, teman-teman.

Subak juga punya berbagai nilai filosofi yang penting bagi masyarakat Bali. Yuk, ketahui serba-serbi mengenai subak yang merupakan sistem irigasi persawahan di Bali!

Subak Merupakan Sistem Irigasi Sawah yang Dimiliki oleh Petani Bali

Agar berbagai tanaman yang ditanam di sawah terus hidup dan bisa dipanen, maka petani Bali mengembangkan sistem pengairan sawah atau irigasi yang disebut subak.

Namun subak sebenarnya bukan hanya sekadar sistem pengairan sawah saja, teman-teman, karena subak juga sudah menjadi sebuah organisasi di antara para petani Bali.

Subak dianggap sebagai sebuah organisasi yang mengatur tentang sistem pengairan sawah atau irigasi sawah secara tradisional.

Sistem subak ini dilakukan oleh petani di Bali untuk menyiasati lahan persawahan yang berbukit-bukit dan tidak rata, sehingga dibuatlah sawah yang berundak-undak.

Biasanya, setiap petani memiliki sebidang lahan sawah yang sudah dialiri dengan air yang mengandung berbagai unsur hara.

Nah, dari air yang mengalir di satu petak sawah milik petani, selanjutnya air ini akan mengalir ke petak sawah yang ada di bawahnya dan berlangsung terus sampai petak sawah yang paling bawah.

Tugas dari para petani yang tergabung dalam komunitas subak ini adalah untuk mengontrol pembagian air dari satu petak sawah ke petak sawah miliki anggota lainnya.

Sistem Irigasi Subak Sudah Dilakukan Sejak Abad ke-9

Tahukah kamu? Sistem pengairan sawah yang disebut subak ini ternyata sudah tercatat dilakukan sejak lama, yaitu sejak abad ke-9, tepatnya pada tahun 1072 Masehi.

Hal ini diketahui dari catatan di prasati Pandak Bandung tahun 1072 Masehi. Pada prasasti itu tertulis kata subak, yang mengacu pada lembaga sosial keagamaan yang unik.

Selain itu, dijelaskan juga kalau dalam subak ada berbagai pengaturan, seperti keputusan para petani untuk menetapkan pengunaan air irigasi dalam pertumbuhan padi.

Sistem pengairan yang disebut subak ini bisa bertahan selama berabad-abad karena para petani yang melaksanakannya masih taat pada tradisi, nih.

Petani akan melakukan pembagian air secara adil serta merata, berbagai hal dibicarakan bersama, hingga penetapan waktu menanam serta jenis pada yang ditanam juga dibicarakan bersama.

Subak Memiliki Konsep yang Disebut Tri Hita Karana

Dalam sistem irigasi subak di persawahan Bali, hal ini bukan berarti hanya cara pengairan sawah saja, teman-teman.

Ada filosofi atau kepercayaan penting yang menjadi pegangan hidup para petani di balik sistem irigasi subak yang sudah dilakukan berabad-abad.

Filosofi di balik sistem subak ini disebut sebagai Tri Hita Karana, yang berasal dari kata tri yang berarti tiga, hita yang artinya kebahagiaan atau kesejahteraan, dan karana yang berarti penyebab.

Sehingga Tri Hita Karana bisa disimpulkan sebagai 'tiga penyebab terciptanya kebahagiaan serta kesejahteraan'.

Nah, dalam filosofi Tri Hita Karana ini ada tiga poin penting, yaitu parahyangan, pawongan, dan palemahan.

Parahyangan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.

Lalu ada pawongan, yang merupakan hubungan harmonis antara manusia dengan sesamanya.

Terakhir, palemahan adalah hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya.

Google Doodle Peringati Subak Sebagai Warisan Budaya Dunia

Subak sebagai sebuah sistem irigasi persawahan di Bali ternyata sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, teman-teman.

Penetapan subak sebagai warisan budaya dunia ini ditetapkan pada 20 Juni 2012 di Rusia lewat sidang yang dilaksanakan oleh UNESCO.

Kali ini, kalau teman-teman membuka situs pencarian Google, maka di halaman pencarian akan terlihat Google Doodle berupa gambar sawah.

Ternyata gambar sawah ini merupakan salah satu cara Google untuk ikut memperingati subak Bali sebagai salah satu warisan budaya dunia, teman-teman.

Sumber:
https://bobo.grid.id/read/082218157/subak-bali-muncul-sebagai-google-doodle-hari-ini-ketahui-apa-itu-subak-yang-menjadi-warisan-budaya-dunia?page=all

Baca Juga
Halaman:
Advertise

Post a Comment

Abdul Hamid Info sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etis lah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.
Post a Comment
tes4 tes4 tes4 tes4
tes5 tes5 tes5 tes5 tes5
Advertise
CLOSE