-->
Advertise
Advertise

Cerdas! Ini Jawaban Doktor Muslimah saat Wartawan Asing Sebut Jilbab Simbol Kemunduran

Advertise
Abdul Hamid Info - Bagi para wanita muslimah menggunakan hijab atau jilbab merupakan suatu kewajiban untuk menutup auratnya. ilustrasi Artikel Islami Net
- Bagi para wanita muslimah menggunakan hijab atau jilbab merupakan suatu kewajiban untuk menutup auratnya.

Dokter muslimah memberikan jawaban yang cerdas saat diwawancarai oleh wartawan asing tentang hijab dan cara berpakaiannya. Wartawan asing yang mewawancarai doktor yang diketahui asal Yaman itu tidak mencerminkan pengetahuannya.

“Menurut kami sebagai orang barat menilai bahwa pakaian Anda yang menutupi seluruh tubuh itu tidak mencerminkan pengetahuan Anda,” ujar wartawan asing.

Selain menyinggung soal cara berpakaian doktor muslimah tersebut, wartawan tersebut juga menyatakan arti atau simbol dari penggunaan hijabnya.

“Kami berkesimpulan Jilbab itu simbol itu keterbelakangan dan kemunduran,” seperti yang dikutip Ringtimes Bali dari akun instagram @mediastory.id

Seperti yang diketahui, bahwasanya Allah Ta'ala telah berfirman agar wanita dianjurkan untuk menutup auratnya. Hal itu telah dicantumkan dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung” QS. An-Nur: 31.

Tidak diam atau pula marah, justru doktor muslimah itu pun memberikan jawaban cerdas kepada wartawan asing setelah dikomentari hijab dan cara berpakaianya.

“Manusia di awal masa hampir telanjang, kemudian bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia mulai mengenakan busana,” jawaban cerdas dari doktor

Menurutnya, penampilan dari segi berbusana pada saat itu merupakan bentuk kemajuan bukan kemunduran seperti yang diucapkan wartawan asing sebelumnya.

“Apa yang saya kenakan hari ini sebenarnya adalah lambang kecanggihan dan kemajuan berpikir yang telah dicapai manusia berabad-abad lamanya,” katanya
Melihat realita di era sekarang, wanita yang bertelanjang atau tidak menggunakan pakaian yang menutup aurat merupakan simbol keterbelakangan.

“Adapun ketelanjangan yang ada sekarang adalah simbol kelatarbelakangan dan kembalinya manusia kepada kejahiliaan.” Ujarnya lagi

“Seandainya ketelanjangan itu simbol kemajuan, maka bisa dikatakan para binatang itu telah mencapai puncak peradaban,” akhir pernyataan dari jawaban cerdasnya saat diwawancarai.

Itulah jawaban cerdas dari seorang doktor wanita muslimah asal Yaman ketika ditanyai soal jilbab dan busana muslimah yang dikenakannya.[PikiranRakyat]

Baca Juga
Halaman:
Advertise

Post a Comment

Abdul Hamid Info sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etis lah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.
Post a Comment
tes4 tes4 tes4 tes4
tes5 tes5 tes5 tes5 tes5
Advertise
CLOSE