Abdul Hamid Info - Terkait pencegahan virus corona atau Covid-19, Kebijakan pelarangan shalat berjamaah di masjid bagi kaum muslim membuat Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo merasa aneh.
Kemudian, Gatot menyampaikan perbandingan kondisi dengan China, yang kebanyakan orang malah berbondong-bondong mendatangi masjid saat wabah Virus Corona melanda China.
“Sepertinya ada yang keliru.. ?? Di negeri asalnya Covid-19 china, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Shalat Berjamaah,” tulis Gatot di akun instagramnya, Selasa (18/3/2020).
Namun berbeda di Indonesia, kata Gatot, ada pihak yang menggaungkan larangan shalat jamaah di masjid seperti phobia terhadap rumah ibadah umat Islam.
“Namun di negeri Mayoritas Muslim justru sebaliknya..?? Mereka beramai-ramai menggaungkan phobia dgn Masjid. Seakan-akan Masjid sebagai Sumber Penularan Covid-19..??”
Gatot juga mempertanyakan kenapa tidak ada larangan serupa bagi tempat ibadah lain.
Ia bahkan menyentil dengan mengatakan kita harus belajar dari pengurus rumah ibadah agama selain Islam karena tak ada imbauan atau fatwa penganut agamanya agar tak beribadah di sana untuk menghindari virus corona
“Lalu apakah mall, lift, sarana umum, vihara, temple, klenteng, “lebih aman” daripada Masjid..?? (kita harus belajar pada pengurus gereja, vihara dan pura/klenteng itu yg Tak Pernah Ada Himbauan untuk Larang warganya untuk beribadah disana). Padahal disana mereka tidak pernah berwudhu..??”
“Ada apa ini dan pikiran siapa yang mengajak demikian?? Sehingga menjadikan Umat Islam lupa bahwa Masjid adalah Tempat yang Paling Aman buat Berlindung dari semua Bencana..??”
Gatot bertanya-tanya, kenapa ketika wabah Corona menjangkit ummat tak diajak agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, termasuk dengan berwudhu dan salat berjamaah.
Gatot juga secara tidak langsung meminta umat Islam menggaungkan himbauan “Selalu” menjawab Wudhu & Shalat berjama’ah.
Sumber:
Advertise