Abdul Hamid Info - Siapakah wali Allah Ta'ala? Apakah wali Allah Ta'ala adalah mereka yang bisa hanya melakukan ibadah sepanjang hari sepanjang malam?
Dalam Madarij as-Salikin, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menyebut beberapa ciri-ciri wali Allah Ta'ala. Yang Pertama, wali Allah Ta'ala adalah orang yang sangat dekat dengan kaum fakir miskin. Orang seperti itu jika berbuat dosa maka akan diampuni oleh Allah Ta'ala.
Ini seperti terjadi pada seorang Yahudi ketika akan dihukum mati oleh karena golongannya berkhianat kepada Rasulullah ﷺ. Saat penghukuman mati, Jibril datang menemui Rasulullah ﷺ seraya meminta seorang tawanan Yahudi tersebut dibebaskan karena ia senang menjamu tamu dan suka menolong fakir miskin.
Setelah itu, Rasul ﷺ menghampiri tawanan tersebut dan berkata, “Baru saja Jibril datang kepadaku dan aku akan bebaskan kamu.” Tawanan itu bertanya, “Mengapa?” “Karena engkau suka menjamu tamu dan membantu fakir miskin.” Ketika itu juga, si Yahudi masuk Islam. Orang Yahudi itu dimaafkan karena sifat kedermawanannya. Jika kita ingin menjadi kekasih Allah Ta'ala tetapi kita sulit berzikir dan salat malam, cara yang paling baik ialah memberikan sebagian harta kita kepada kaum fakir miskin.
Kedua, wali Allah Ta'ala ialah anak muda yang taat beribadah kepada Allah Ta'ala. Dia persembahkan masa muda dan ketegapan tubuhnya untuk Allah Ta'ala. Dalam salah satu hadits disebutkan, “Tidak ada yang paling dicintai Allah Ta'ala selain pemuda yang sudah kembali kepada Allah Ta'ala dan tidak ada yang paling dibenci Allah Ta'ala selain orang tua yang terus menerus melakukan kemaksiatan.”
Jika ada anak yang masih kecil sudah taat kepada Allah Ta'ala dan rajin membaca Alquran, dekatilah ia. Ia akan menyebarkan berkah kepada kita. Dalam hadits lain disebutkan: “Sesungguhnya, makhluk yang paling dicintai Allah Ta'ala adalah anak muda yang belia usianya, tegap tubuhnya, yang mempersembahkan kepemudaan dan ketegapannya untuk taat kepada Allah Ta'ala. Itulah orang yang dibanggakan Allah Ta'ala di hadapan para malaikat-Nya. Dikumpulkannya para malaikat itu, kemudian Allah Ta'ala berfirman: ‘Inilah hamba-Ku yang sebenarnya’. ”
Bila seseorang sudah menjadi kekasih-Nya, dia akan memperoleh beberapa keistimewaan. Pertama, Allah Ta'ala akan memberi rezeki untuknya dari tempat yang tidak terduga. Kedua, doa mereka makbul. Oleh sebab itu, jika kita bertemu seseorang dan yakin bahwa orang itu wali Allah Ta'ala, mintalah doa kepadanya. Ketiga, kehadirannya mendatangkan berkah bagi tempat di sekitarnya.
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita Wali Kekasih-Nya. Aamiin...
Ini seperti terjadi pada seorang Yahudi ketika akan dihukum mati oleh karena golongannya berkhianat kepada Rasulullah ﷺ. Saat penghukuman mati, Jibril datang menemui Rasulullah ﷺ seraya meminta seorang tawanan Yahudi tersebut dibebaskan karena ia senang menjamu tamu dan suka menolong fakir miskin.
Setelah itu, Rasul ﷺ menghampiri tawanan tersebut dan berkata, “Baru saja Jibril datang kepadaku dan aku akan bebaskan kamu.” Tawanan itu bertanya, “Mengapa?” “Karena engkau suka menjamu tamu dan membantu fakir miskin.” Ketika itu juga, si Yahudi masuk Islam. Orang Yahudi itu dimaafkan karena sifat kedermawanannya. Jika kita ingin menjadi kekasih Allah Ta'ala tetapi kita sulit berzikir dan salat malam, cara yang paling baik ialah memberikan sebagian harta kita kepada kaum fakir miskin.
Kedua, wali Allah Ta'ala ialah anak muda yang taat beribadah kepada Allah Ta'ala. Dia persembahkan masa muda dan ketegapan tubuhnya untuk Allah Ta'ala. Dalam salah satu hadits disebutkan, “Tidak ada yang paling dicintai Allah Ta'ala selain pemuda yang sudah kembali kepada Allah Ta'ala dan tidak ada yang paling dibenci Allah Ta'ala selain orang tua yang terus menerus melakukan kemaksiatan.”
Jika ada anak yang masih kecil sudah taat kepada Allah Ta'ala dan rajin membaca Alquran, dekatilah ia. Ia akan menyebarkan berkah kepada kita. Dalam hadits lain disebutkan: “Sesungguhnya, makhluk yang paling dicintai Allah Ta'ala adalah anak muda yang belia usianya, tegap tubuhnya, yang mempersembahkan kepemudaan dan ketegapannya untuk taat kepada Allah Ta'ala. Itulah orang yang dibanggakan Allah Ta'ala di hadapan para malaikat-Nya. Dikumpulkannya para malaikat itu, kemudian Allah Ta'ala berfirman: ‘Inilah hamba-Ku yang sebenarnya’. ”
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita Wali Kekasih-Nya. Aamiin...
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Sumber:
Advertise