-->
Advertise
Advertise

Penyemprotan Disinfektan Sia-Sia Jika TKA China Masih Seenaknya Masuk Indonesia

2 min read
Diakuinya, saat ini pemerintah masih terbuka dengan masuknya WNA
Abdul Hamid Info - Tak bisa dipungkiri proses evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap warga negara Indonesia (WNI) dari China telah dilakukan dengan sangat teliti.

Guna mengantisipasi kemungkinan masuknya virus corona, satu persatu WNI yang berjumlah 238 orang disemprot dengan cairan disinfektan hingga diobservasi selama 14 hari di Natuna hingga dipastikan benar-benar bersih.

Namun demikian, pengamat kebijakan publik, Syafril Sjofyan mengingatkan kepada pemerintah bahwa hal tersebut belum cukup untuk menghalau bahaya virus corona.

"Semua itu akan sia-sia jika arus keluar masuk turis dan TKA China dari/ke Indonesia melalui akses pelabuhan, bandara yang merupakan pintu masuk (WNA) dengan visa bebasnya (diabaikan)," kata Syafril dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/2).

Diakuinya, saat ini pemerintah masih terbuka dengan masuknya WNA, khususnya WNA asal China demi investasi dan peningkatan pendapat dari turisme.

Baca Juga
"Tentu pengawasannya tidak akan seteliti terhadap 238 WNI yang dievakuasi," sambung aktivis pergerakan 77-78 ini.

Di sisi lain, ia menilai Indonesia perlu meniru pemerintah Selandia Baru dengan melarang semua turis China. Hal itu bisa dilakukan jika pemerintah dalam negeri benar-benar memperhatikan kesehatan masyarakatnya.

Untuk saat ini, kata Syafril, pemerintah harus bertindak cepat dalam menghadapi bahaya wabah corona agar tak menimbulkan reaksi berlebihan dari masyarakat.

"Pemerintah memang harus siaga 24 jam untuk menghentikan penyebaran virus 2019-nCoV. Di samping itu, sudah banyak negara yang bertindak cepat dan tegas. Jangan lagi alon-alon asal kelakon," tutupnya.[rm]
Advertise
Halaman:
Advertise

Post a Comment

Abdul Hamid Info sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etis lah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.
Post a Comment
tes4 tes4 tes4 tes4
tes5 tes5 tes5 tes5 tes5
Advertise
CLOSE