-->
Advertise
Advertise

Bengkulu Jadi Alarm Bencana, Benarkah?

3 min read
Terkait fenomena tersebut, terang Warjono, sembilan negara telah melakukan penelitian di Bengkulu sejak 2015 hingga 2019.
Pemaparan Bengkulu sebagai Pusat Iklim Dunia (foto: Demon Fajri/Okezone)
Berita Nasional - Provinsi berjuluk Bumi Rafflesia disebut sebagai pusat pengendali iklim dunia. Daerah dengan 10 kabupaten dan kota ini merupakan sumber penghasil pertama kali awan Cumulonimbus (cb).

Dari hasil sementara penelitian, awan hujan di Indonesia sebagian besar terbentuk di Bengkulu. Di mana awan tersebut bergerak menyebar ke seluruh Benua Maritim Indonesia (BMI) dan ke berbagai belahan dunia. Benarkan Bengkulu menjadi alarm bencana di Indonesia?




Pertumbuhan cyclon tropis terbentuk pertama kali di Bengkulu. Pertumbuhan tersebut berasal dari wilayah Samudera Hindia menuju ke daerah pegunungan di Bengkulu. setelah terbentuk, cyclon tropis akan menuju ke daerah lainnya.

Ketika cyclon tropis yang menyebabkan hujan deras dengan diiringi bencana alam, banjir daerah-daerah lainnya akan ikut merasakan bencana serupa. Seperti, pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua.




Fenomena tersebut membuat provinsi berjuluk Bumi Rafflesia sebagai salah satu daerah peringatan dini atau alarm bencana alam di Indonesia hingga negara-negara lainnya.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno, Warjono mencontohkan, ketika curah hujan di Bengkulu diiringi dengan bencana alam banjir maka daerah di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Papua akan mengalami hal serupa.

Misalnya, ketika banjir melanda Bengkulu pada akhir April 2019. Usai banjir di Bengkulu, daerah di Sulawesi dan Papua ikut banjir.

Tidak hanya di Indonesia, sampai Warjono, dari keterangan orang Jepang ketika Bengkulu sedang di landa hujan di Jepang akan terasa atau mengalami cuaca yang sangat dingin luar biasa.

Baca Juga



Terkait fenomena tersebut, terang Warjono, sembilan negara telah melakukan penelitian di Bengkulu sejak 2015 hingga 2019. Warjono menyebut, pada September 2019, peneliti asal Australia akan meneliti ke Bengkulu. Penelitian itu akan dilakukan di daerah laut Bengkulu.




Hasil sementara penelitian sembilan negara, kata Warjono, belum diketahui banyak masyarakat di Indonesia. Terlepas dari hal tersebut, pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi sangat penting mengambil kebijakan stategis.

''Bengkulu menjadi salah satu alarm bencana banjir di Indonesia. Ketika musim penghujan di Bengkulu, maka di Jepang akan merasakan cuaca sangat dingin yang luar biasa,'' kata Warjono, Sabtu 27 Juli 2019.

Sumber: OkeZone

Video Pilihan: Detik2 Gempa 5,4 Skala Richter Mengguncang Bengkulu (3/11/2018)


Advertise
Halaman:
Advertise

Post a Comment

Abdul Hamid Info sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etis lah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.
Post a Comment
tes4 tes4 tes4 tes4
tes5 tes5 tes5 tes5 tes5
Advertise
CLOSE