Advertise
Hendrawan Supratikno
Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno merespon sindiran Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyebutkan PDI-P diam terhadap persoalan intoleransi di Indonesia dan paling banyak mengusulkan peraturan daerah (perda) berbasis diskriminatif yang berbasis agama.
Menurut Hendrawan, PSI terlalu lebai dan lebih banyak berwacana dibandingkan berbuat hal-hal yang konkret untuk menjaga toleransi dan kebangsaan.
"Mungkin partai baru ini kurang informasi. Dalam kasus-kasus tertentu terlihat genit atau lebai dan lebih banyak berwacana," ujar Hendrawan di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
PDI-P, kata Hendrawan, tidak hanya sebatas berbicara atau berwacana tetapi mengimplementasikan ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia menyebutkan beberapa contoh kasus PDI-P terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan kebangsaan.
"Dalam kasus teror sedekah bumi, tim kami di Yogya, dikoordinir anggota DPR Myesti Wijayati, bekerja dengan komponen kebangsaan lain, melakukan penguatan keberanian perlawanan masyarakat," ungkap dia.
Terkait RUU Pesantren dan Pendidikan Agama yang sempat disebut Grace, kata Hendrawan, terkesan didramatisasi oleh PSI dengan hiperbolisme politik. Padahal, RUU tersebut masih dalam bentuk draf yang masih dibahas di DPR.
"Mereka tidak tahu bahwa setiap fraksi, komisi, bahkan anggota, berhak mengusulkan RUU. Prosesnya panjang dan berliku. Membuka ruang dialog adalah proses mendewasakan kehidupan bangsa," tutur Hendrawan.
Hendrawan mengingatkan PSI tidak perlu terlalu banyak berwacana atau bermain kata-kata. Namun, perlu mengimplementasikan apa yang dibicarakan.
"PSI pandai berkata-kata dengan diksi dan narasi yang menarik. Sementara kami lebih sibuk menerjemahkan ideologi ke dalam krida dan kerja politik kongkret, melalui siklus internalisasi, sosialisasi, eksternalisasi, dan kombinasi dari berbagai metode pembumian gagasan," pungkas Hendrawan.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie, menyindir PDI Perjuangan dan Partai Golkar soal soal maraknya peraturan daerah diskriminatif seperti perda-perda berbasis agama. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian justru PDI Perjuangan dan Partai Golkar yang terlibat aktif merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia.
“Silakan baca 'The Politics of Shari'a Law' yang ditulis Michael Buehler, Guru Besar Ilmu Politik Nothern Illinois University, yang dari penelitiannya menyimpulkan bahwa PDI Perjuangan dan Golkar terlibat aktif dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia. Penelitian Robin Bush juga menyimpulkan hal yang sama,” ucap Grace dalam pidato politik berjudul “Beda Kami, PSI dengan Partai Lain” di Festival 11 di Medan, Sumatra Utara, Senin (11/3/2019).
Grace mengatakan, PSI sebetulnya tidak perlu berdiri jika partai-partai nasionalis lain mengerjakan pekerjaan rumah mereka. PSI merupakan partai yang sejak awal lantang menyuarakan penentangan terhadap peraturan diskriminatif seperti perda-perda agama.
"Ironisnya, partai nasionalis yang saat ini duduk di DPR justru yang berperan aktif dalam megeluarkan perda-perda diskriminatif," tandas Grace Natalie.
Lebih lanjut, PSI juga menyampaikan kritik kepada partai politik lama yang enggan bersikap ketika rumah ibadah ditutup secara paksa. “Kenapa kalian bungkam, ketika pada 27 September lalu, tiga gereja disegel di Jambi karena adanya ancaman dan desakan massa. Hanya PSI yang mengecam! Sedang apa kalian ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan?," ungkap Grace.
Grace menegaskan, PSI merupakan partai piltik yang berbeda dengan partai politik lama meski berada dalam satu koalisi untuk memenangkan Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Kepada partai lain, baik di BPN termasuk juga yang ada dalam koalisi TKN, kami mohon maaf. Meskipun kita berada dalam perahu yang sama yang akan membawa Pak Jokowi kembali menang, tapi bukan berarti kita tidak memiliki perbedaan,“ pungkas Grace Natalie.
Sumber : https://www.beritasatu.com/politik/542517/disindir-grace-natalie-pdip-psi-lebai-dan-hanya-berwacana
Video Pilihan : Grace Natalie PSI Tolak Praktik Poligami (Belum Minum Obat)
Halaman:


