Abdul Hamid Info - Penggebuk drum band Superman is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau Jerinx SID ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
IDI Bali melaporkan Jerinx SID ke Polda Bali terkait unggahan Jerinx dalam Instagram pribadinya, @jrx_sid, yang menulis: “Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19.”
Jerinx sendiri menegaskan, tak ada niatan untuk menyakiti perasaaan IDI. Menurutnya status yang ditulis murni bentuk kritik sebagai warga negara.
Penulis kondang Zara Zettira membandingkan kasus Jerinx dengan pernyataan salah sejumlah pejabat, soal Covid 19.Penggebuk drum band Superman is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau Jerinx SID ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
IDI Bali melaporkan Jerinx SID ke Polda Bali terkait unggahan Jerinx dalam Instagram pribadinya, @jrx_sid, yang menulis: “Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19.”
Jerinx sendiri menegaskan, tak ada niatan untuk menyakiti perasaaan IDI. Menurutnya status yang ditulis murni bentuk kritik sebagai warga negara.
Penulis kondang Zara Zettira membandingkan kasus Jerinx dengan pernyataan salah sejumlah pejabat, soal Covid 19.
Di akun Twitter @zarazettirazr, Zara membeberkan kutipan media yang merilis pernyataan ‘salah’ para pejabat itu, termasuk pernyataan Presiden Joko Widodo soal Covid 19.
“Presiden Jokowi: Virus Corona Tidak Masuk ke Indonesia. Arsip Feb 2020. Faktanya? Ini ngga termasuk menyesatkan?,” catat @zarazettirazr.
@zarazettirazr membahkan arsip Maret 2020, di mana Bloomberg menyorot pernyataan Jokowi, bahwa minum jamu bisa menangkal Corona.
“Arsip Maret 2020. Bloomberg menganggap pernyataan Jokowi itu memperkuat spekulasi bahwa virus Corona bisa ditangkal hanya dengan meminum ramuan herbal. Padahal, hal itu belum terbukti secara ilmiah,” tulis @zarazettirazr.
Zara juga mempertanyakan hoax Corona yang disampaikan staf khusus milienial Presiden Jokowi, Angkie Yudistia. “Arsip Maret 2020. Ini ngga diberi sanksi?,” tulis @zarazettirazr meretweet tulisan bertajuk “10 Detik Deteksi Corona, Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden Dihujat Warganet”.
Tak hanya itu, Zara juga membandingkan ancaman hukuman untuk Jerinx dengan vonis pelaku penyiraman air keras penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
“Jerinx memang gaya bicaranya bagi sebagian orang “kasar” kalo aku ga suka aku ga follow aja simpel. Tapi dia terancam hukuman 6 tahun cuma gara gara cuitan sementara pelaku penyiram air keras Novel Baswedan cuma 1,5 dan 2 tahun kayanya gimana gitu yah #BebaskanJRXSID,” sambung @zarazettirazr.
Praktisi hukum yang juga Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga menyatakan tidak setuju jika Jerinx dipenjara.
“Kadang Jerinx memang bermulut besar. Tapi dia dipenjara saya tak setuju. Lebih baik IDI jawab saja tuduhannya. Apa dia dipenjara dengan sendirinya buat IDI jadi lebih dipercaya?? Covid ini sudah buat stres. Lebih baik otoritas jawab saja jika ada unek-unek, kegelisahan keraguan dari rakyat,” tulis Jansen di akun @jansen_jsp.
Senada dengan Zara, Jansen juga menyoal pernyataan pejabat yang lebih ngawur soal Covid 19. “Saya tak setuju pernyataan Jerinx! Tapi jika dilihat, lebih banyak lagi pernyataan pejabat kita yang dulu lebih ngawur. Mulai nasi kucing, jamu, susu kuda liar dll. Jika kasus ini lanjut, kedepan nyebut: “DPR tak becus, Kementrian Lembaga ini tak beres” dll bisa-bisa kena delik semua,” tegas @jansen_jsp.
Jerinx sendiri menegaskan, tak ada niatan untuk menyakiti perasaaan IDI. Menurutnya status yang ditulis murni bentuk kritik sebagai warga negara.
Penulis kondang Zara Zettira membandingkan kasus Jerinx dengan pernyataan salah sejumlah pejabat, soal Covid 19.Penggebuk drum band Superman is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau Jerinx SID ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
IDI Bali melaporkan Jerinx SID ke Polda Bali terkait unggahan Jerinx dalam Instagram pribadinya, @jrx_sid, yang menulis: “Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19.”
Jerinx sendiri menegaskan, tak ada niatan untuk menyakiti perasaaan IDI. Menurutnya status yang ditulis murni bentuk kritik sebagai warga negara.
Penulis kondang Zara Zettira membandingkan kasus Jerinx dengan pernyataan salah sejumlah pejabat, soal Covid 19.
Di akun Twitter @zarazettirazr, Zara membeberkan kutipan media yang merilis pernyataan ‘salah’ para pejabat itu, termasuk pernyataan Presiden Joko Widodo soal Covid 19.
“Presiden Jokowi: Virus Corona Tidak Masuk ke Indonesia. Arsip Feb 2020. Faktanya? Ini ngga termasuk menyesatkan?,” catat @zarazettirazr.
@zarazettirazr membahkan arsip Maret 2020, di mana Bloomberg menyorot pernyataan Jokowi, bahwa minum jamu bisa menangkal Corona.
“Arsip Maret 2020. Bloomberg menganggap pernyataan Jokowi itu memperkuat spekulasi bahwa virus Corona bisa ditangkal hanya dengan meminum ramuan herbal. Padahal, hal itu belum terbukti secara ilmiah,” tulis @zarazettirazr.
Zara juga mempertanyakan hoax Corona yang disampaikan staf khusus milienial Presiden Jokowi, Angkie Yudistia. “Arsip Maret 2020. Ini ngga diberi sanksi?,” tulis @zarazettirazr meretweet tulisan bertajuk “10 Detik Deteksi Corona, Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden Dihujat Warganet”.
Tak hanya itu, Zara juga membandingkan ancaman hukuman untuk Jerinx dengan vonis pelaku penyiraman air keras penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
“Jerinx memang gaya bicaranya bagi sebagian orang “kasar” kalo aku ga suka aku ga follow aja simpel. Tapi dia terancam hukuman 6 tahun cuma gara gara cuitan sementara pelaku penyiram air keras Novel Baswedan cuma 1,5 dan 2 tahun kayanya gimana gitu yah #BebaskanJRXSID,” sambung @zarazettirazr.
Praktisi hukum yang juga Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga menyatakan tidak setuju jika Jerinx dipenjara.
“Kadang Jerinx memang bermulut besar. Tapi dia dipenjara saya tak setuju. Lebih baik IDI jawab saja tuduhannya. Apa dia dipenjara dengan sendirinya buat IDI jadi lebih dipercaya?? Covid ini sudah buat stres. Lebih baik otoritas jawab saja jika ada unek-unek, kegelisahan keraguan dari rakyat,” tulis Jansen di akun @jansen_jsp.
Sumber:
Advertise