Abdul Hamid Info - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan terkenal blak-blakan dalam menyampaikan pendapat di muka publik. Tetapi dalam kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) DPR dengan tersangka politikus PDIP yang kini buron, Harun Masiku, yang ditangani Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK), Arteria ogah berkomentar.
Respons berbeda itu ditunjukkan Arteria kala melakukan kunjungan kerja sebagai anggota Komisi III DPR RI di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya pada Selasa, 28 Januari 2020. Di sana, legislator daerah pemilihan Jatim VI itu melakukan audiensi terkait kasus heboh investasi MeMiles yang kini ditangani Polda Jatim.
Wartawan menanyakan soal hasil rapat Komisi III dengan pimpinan KPK di gedung DPR RI, Jakarta, pada Senin, 27 Januari 2020, setelah Arteria menjelaskan pertemuannya dengan penyidik Polda Jatim terkait kasus MeMiles.
"Iya, kemarin Komisi III melakukan pertemuan perdana dengan pimpinan KPK beserta Dewan Pengawas (KPK)," katanya membuka komentar.
Dalam rapat, Arteria mengaku hanya sedikit hal bisa ditanyakan Komisi III kepada dewas dan pimpinan KPK karena mereka baru bekerja. "Pada prinsipnya Komisi III DPR RI memberikan ruang seluas-luasnya dan memberikan waktu kepada pimpinan KPK, kepada pimpinan Dewan Pengawas KPK untuk bekerja sehebat-hebatnya, sekuat-kuatnya dan sehormat-hormatnya," ujar Arteria.
Arteria menyebut dewas dan pimpinan KPK sebagai figur pilihan yang dinilai mampu bertugas dalam upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. "Kita lihat bagaimana mereka begitu kompaknya, guyub-rukunnya pimpinan dan dewas KPK, yang saling mengisi dan saling melengkapi, tidak saling menegasikan fungsinya satu sama lain," paparnya.
Ia juga memuji kepemimpinan Firli Bahuri di KPK. Menurutnya, banyak terobosan dan juga inovasi yang dihadirkan pimpinan KPK periode ini, sehingga Komisi III DPR akan memberikan dukungan penuh kepada Firli cs untuk bisa bekerja dengan baik.
"Kami yakin betul di bawah kepemimpinan Bang Firli, di bawah kepemimpinan Pak Tumpak untuk dewan pengawas, pemberantasan korupsi semakin efektif, sesuai dengan aturan, dan diterima oleh masyarakat," ucapnya.
Panjang-lebar menggambarkan tentang kepemimpinan KPK yang baru itu, wartawan kemudian meminta tanggapan Arteria soal atensi Komisi III pada penanganan kasus suap PAW DPR di lingkungan Komisi Pemilihan Umum oleh KPK, terutama perburuan tersangka dan DPO kasus itu, Harun Masiku.
Nah, saat itulah Arteria langsung menyudahi wawancara sambil berucap, "Wah, saya enggak mau komen kalau soal Harun," ungkapnya sambil berlalu.
Penanganan kasus suap PAW DPR oleh KPK jadi polemik. Musababnya ialah simpang-siur informasi terkait ketidakberhasilan komisi antirasuah menangkap Harun Masiku, tersangka dari politikus PDIP yang kini buron. Saat rapat di DPR, anggota Komisi III dari Demokrat, Benny Kabur bahkan menyindir bisa jadi Harun sengaja disembunyikan.
"Tolonglah, Pak, Masiku ini jangan disembunyikan," katanya.
KPK membantah menyembunyikan Harun Masiku, seperti yang disindirkan Benny. "Jadi jelas ya, KPK tidak mungkin dan tidak akan menyembunyikan tersangka yang menjadi buron kami," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri dikonfirmasi awak media, Selasa, 28 Januari 2020.[vn]
Advertise