Pedemo HongKong
Abdul Hamid Info - Ribuan demonstran pro-demokrasi Hong Kong kembali menggelar aksi unjuk rasa menentang ancaman dari Presiden China, Xi Jinping, pada Jumat (15/11). Aksi demo kali ini memicu gangguan masalah selama lima hari berturut-turut.
Para demonstran menempati beberapa gedung perkuliahan, sementara karyawan kantoran lagi-lagi kesulitan mengakses transportasi umum. Operasional kereta bawah tanah dilaporkan kacau akibat akses jalanan yang diblokir hingga adanya barikade massa.
Tidak hanya para demonstran, ribuan pekerja kantoran juga menggelar aksi damai pada saat jam makan siang dengan menyerukan "Berdiri Bersama Hong Kong" sambil mengangkat telapak tangan yang terbuka serta merentangkan kelima jari tangan.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk tuntutan terhadap lima permintaan selama gerakan demonstrasi berlangsung. Salah satunya adalah kebebasan memilih pemimpin Hong Kong serta melakukan penyelidikan independen terhadap kekerasan polisi.
"Pemerintah tidak menanggapi sekali pun aksi damai dua juta orang. Sekarang ketika polisi menyalahgunakan kekuatannya, pemerintah hanya berpikir bahwa masalah ada pada demonstran," ungkap pekerja kantoran yang mengikuti aksi demo seperti dilansir AFP.
Presiden China Xi Jinping sebelumnya mengeluarkan ancaman bahwa aksi unjuk rasa telah mengancam prinsip 'satu negara, dua sistem' yang mengatur negara semi-otonom itu. Xi juga berharap agar pemerintah Hong Kong memprioritaskan penghentian kekerasan untuk mengendalikan kekacauan.
Advertise